Kamis, 23 Mei 2013

Pangsa Pasar

PANGSA PASAR,
ketika antum menemukan atau mendengar kalimat ini,

apa yg akan Antum pikirkan?
baik, Ana akan memberikan ilustrasi

pernahkah Antum minum teh di warung tegal? berapa harganya?
mungkin sekitar Rp3000
dan pernahkah Antum minum teh dilestoran bintang lima?
kira2 berapa harganya? mungkin bisa mencapai 10000
bukankah yg dibeli adl sama2 teh?
mengapa bisa mahal?

pernah Antum beli air mineral 240mL yg terbuat dri plastik?
berapa kira2 harganya? mungkin Rp500
pernahkah Antum beli air mineral 240mL yg terbuat dari kaca?
berapa kira2 harganya? mungkin bisa mencapai Rp5000
bukankah yg dibeli adl berasa air2 juga?
mengapa bisa mahal?

pernahkah terbesit dihati Antum,
siapa yg membuat harganya berbeda?
JAWABANNYA ADALAH PANGSA PASAR

karena orang yg membeli teh diwarteg dgn teh yg dilestoran berbeda
dan org yg akan membeli air mineral yg trbuat dri plastik beda dgn org yg membeli air mineral yg terbuat dri kaca

apa yg membedakannya?
PANGSA PASAR
barang ini ada pasarnya sendiri dan barang itu ada pasarnya juga
masing2 punya pangsa pasarnya sendri
lalu apa hubungannya dgn diri kita?

baik, mari kita tanyakan pada ibu2 atau orangtua kita
biasanya mereka sangat khawatir, melihat anaknya yg baru mengenal pengajian
karena pakaian dan penampilannya berubah

melihat anaknya yg perempuan sudah memakai baju yg melebar,
bahkan kemana-mana pakai kaos kaki
bahkan ada yg cadaran,
pasti yg dihawatirakan orangtuanya adl

"nak klw kamu berpenampilan kaya gini,
siapa yg jadi jodohmu?
dimana kamu akan bekerja?"


jawaban kita adl seperti tadi
PANGSA PASAR

BILANG SAMA ORANG TUA

bu, yg mw menikah dgn penampilan seperti ini
bukan seperti org yg akan menikah dgn wanita sembarangan
bukan seperti itu bu akan menikahi saya
tapi ada pangsa pasarnya sendiri
in syaa ALlah, akan ada org yg mw menikahi saya
karena pangsa pasar kami berbeda


mari ucapkan pd orang tua

Ibunda jgnlah kau menangis
walau penampilan saya tidak menunjukan betis
bahkan saya seringnya pakai gamis

wahai ibunda saya bukan teroris
walaupun hampir sama, tapi tidak percis
pemahaman mereka oleh Islam sudah ditepis

Ibunda jangan kau menangis
soal pekerjaan In syaa ALlah saya akan berbisnis
menjual apa saja, majalah, buku, parfum

Ibunda, walau saya mungkin tdk bekerja dikantor,
tapi untuk berhasil, saya optimis

Ibunda doakanlah masa depan saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar